Beberapa waktu yang lalu Indonesia memang dipercaya sebagai tuan rumah dari ajang G20, yaitu pada November 2022 ini yang diikuti oleh berbagai petinggi negara yang ada di dunia. Dalam acara penting tersebut nyatanya dibahas banyak hal penting terkait dengan negara, termasuk diantaranya adalah masalah-masalah perekonomian dunia. Kontribusinya sendiri memang dikatakan cukup besar terhadap masalah ekonomi yang timbul selama beberapa tahun terakhir ini, termasuk diantaranya adalah yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Namun ternyata ada beberapa fakta lain terkait dengan kegiatan tersebut, ternyata G20 jembatan menteri nyapres. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif centre For Indonesia Strategic Action yaitu Herry Mendrofa yang mengatakan bahwa ajang G20 ini sebenarnya juga termasuk salah satu jembatan yang digunakan untuk mendongkrak elektabilitas dari para menteri yang ada di Indonesia untuk nantinya mencalonkan diri dalam ajang Pilpres 2024. Apalagi dengan ikut ajang tersebut juga bisa menjadi bagian dari portofolio para menteri tersebut.
Apalagi beberapa menteri juga sudah sejak lama memperebutkan kursi sebagai presiden serta wakil presiden RI, sebut saja diantaranya adalah Prabowo Subianto, kemudian juga ada Airlangga, juga ada beberapa menteri lainnya yang berkaitan dengan kegiatan tersebut. sehingga nantinya elektabilitasnya juga kian kuat. Apalagi pada ajang G20 ini juga ada negara yang punya perekonomian paling kuat di dunia yang hadir, diwakili oleh para tokoh pentingnya juga. Mereka akan mendapatkan banyak sorotan tidak hanya di dalam negeri saja, melainkan juga sampai ke luar negeri.
Bagaimana cara dari para menteri ini untuk menjadikan G20 jembatan menteri nyapres sudah pasti dengan cara jualan politik. Namun tetap dengan mempertimbangkan bagaimana pengalaman yang sudah dilakukan dalam bidang politik ini. Aktif menyampaikan gagasan yang berkaitan dengan perekonomian juga pastinya agar bisa meningkatkan citra mereka atau kian disorot. Namun memang diharapkan dengan acara G20 ini nantinya akan memberikan kontribusi positif untuk perekonomian yang ada di Indonesia, apalagi kedepannya di tahun 2023 juga sudah ada ancaman resesi.
