Hari ini melakukan sebuah bisnis tanpa meminjam uang di bank kayaknya sangat mustahil. Hari ini ketergantungan seorang bisnisman terhadap uang di bank sangat tinggi, dan hampir-hampir tidak ada sebuah usaha yang nyaris tanpa modal tanpa pinjam di bank.
Dalam kondisi yang serba harus meminjam uang dari bank tersebut, coba Anda fikir baik-baik sebuah ide dan inspirasi beberapa tahun yang lalu ada seorang pengusaha terkenal Indonesia yang nyaris tanpa meminjam uang dari bank ketika melakukan sebuah bisnisnya. Siapakah itu???
Liem Swie Ling! Yach, betul pengusaha Indonesia yang sangat terkenal itu, beliau bersentuhan dengan bank hanya karena ingin menyimpan uang saja, tetapi bukan untuk meminjam. Lho kok aneh? Datanya valid apa enggak ya?
Oh tentu valid dong!
Berita ini saya dapat dari sebuah buku trik jurus sukses bisnis dari seorang Bondan Winarno di Majalah Tempo yang bukunya sekarang sudah sangat jadul. Beliau, menulis bahwa keluarga Liem Swie Ling tidak pernah meminjam uang dari bank. Liem Swie Ling pernah dipesan oleh mendiang bapaknya Liem Seeng Tie “bahwa harta keluarga ini perlu dirawat dengan sebaik-baiknya.”.
Sejarah orang kaya Cina telah banyak membuktikan bahwa biasanya orang kaya mereka tidak lebih dari generasi kedua. Sebut saja seorang pengusaha raja gula Oei Tiong Ham, hanya mampu bertahan sampai generasi kedua saja.
Seorang Swie Ling “merawat serta mengembangkan” harta keluarganya dengan sangat cermat. Salah satu warisan mesin uang dari mendiang bapaknya adalah PT HM Sampoerna. HM merupakan kosakata jadul tinggalan zaman kolonial Belanda yang maksudnya handelsmaatschapij.
Bahkan keluarga Sampoerna masih mempertahankan kekeramatan sebuah nama warisan yang dipercaya di membawa hoki dari almarhum bapaknya yaitu masih menggunakan ejaan tempo dahulu “Sampoerna” yang jika kata Sampoerna tersebut jika dijumlahkan akan tetap berjumlah sembilan, sebuah angka yang ajaib bagi penganut ilmu angka berangka, heheh..
Tentu angka ini menurut sejarah dan filosofinya memiliki angka yang baik yaitu penjumlahan angka dari 234, yang jumlahnya menjadi sembilan.